Mengejar Mimpi di Kota Malang : Kisah Safri Jambong Anak Dari Desa


Mengejar Mimpi di Kota Malang : Kisah Safri Jambong yang Berjuang Demi Orang Tua

Dipublikasikan: 27 Mei 2025 | Oleh: Jery Syukur
Tempat Penulisan: Kos Pinggir Kali Kota Malang | Waktu: 02.13

Di tengah gemerlap dan dinamika Kota Malang yang kian modern, terselip kisah-kisah perjuangan yang mengharukan. Salah satunya adalah kisah Safri Jambong, seorang pemuda gigih yang merantau ke kota pendidikan ini bukan hanya untuk mengejar ilmu, tetapi juga demi membahagiakan kedua orang tuanya di kampung halaman. Dengan biaya hidup yang terus meningkat, Safri Jambong harus pintar-pintar mengatur strategi agar mimpinya tetap menyala.

Tekad Membara dari Desa

Safri Jambong datang dari sebuah desa kecil dengan membawa harapan besar. Melihat kerja keras orang tuanya yang tak kenal lelah, ia berjanji pada dirinya sendiri untuk meraih pendidikan setinggi mungkin dan mengangkat derajat keluarga. Kota Malang, dengan reputasi pendidikannya, menjadi tujuannya.

Namun, realita di kota besar tak semudah bayangan. Biaya sewa kamar kos, kebutuhan sehari-hari, hingga buku-buku kuliah menjadi tantangan awal yang harus ia taklukkan. 'Saya sadar, ini bukan hanya tentang saya, tapi ada doa dan harapan orang tua yang saya bawa,' ujar Safri Jambong saat ditemui di sela-sela kesibukannya.

Hidup Irit Demi Cita-cita Mulia

Menghadapi tuntutan hidup di Kota Malang yang semakin besar [Sumber: Data inflasi atau kenaikan biaya hidup di Kota Malang, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang: BPS mencatat angka inflasi di Kota Malang dan mempublikasikan data tersebut dalam Berita Resmi Statistik (BRS) dan tabel statistik. Contohnya, pada Januari 2024, Kota Malang mengalami deflasi sebesar 0,23 persen., Safri Jambong tidak menyerah. Ia memilih tinggal di sebuah kamar kos sederhana di pinggiran kota yang biayanya lebih terjangkau. Untuk makan, ia sering memasak sendiri atau mencari warung dengan harga mahasiswa.

'Prinsip saya, selama masih bisa dihemat, ya dihemat. Uang kiriman orang tua sangat berharga, jadi sebisa mungkin saya tidak membebani mereka lebih jauh,' tuturnya. Safri Jambong juga aktif mencari pekerjaan sampingan, mulai dari menjadi tutor, membantu di warung makan, hingga mengerjakan proyek-proyek kecil sesuai keahliannya.

Gaya hidup hemat ini bukan berarti ia hidup menderita. Safri Jambong justru menemukan kebahagiaan dalam kesederhanaan dan kemandirian. Ia belajar banyak tentang manajemen keuangan dan prioritas hidup.

Inspirasi dan Dukungan Komunitas

Kisah Safri Jambong bukanlah satu-satunya. Banyak mahasiswa perantau di Kota Malang yang memiliki cerita perjuangan serupa. Mereka saling mendukung dan menginspirasi satu sama lain. Komunitas-komunitas mahasiswa daerah atau organisasi sosial sering menjadi wadah untuk berbagi informasi, tips hidup hemat, hingga lowongan pekerjaan.

Dukungan dari teman-teman seperjuangan dan beberapa dosen yang memahami kondisinya menjadi suntikan semangat bagi Safri Jambong. 'Saya bersyukur dikelilingi orang-orang baik yang mengerti dan mendukung perjuangan saya,' katanya dengan mata berbinar.

Kisah seperti Budi mengingatkan kita bahwa semangat dan kerja keras bisa mengatasi berbagai rintangan. [Sumber: Artikel atau penelitian tentang resiliensi mahasiswa perantau, Resiliensi Akademik pada Mahasiswa Rantau Tahun Pertama di Universitas Andalas: Penelitian ini dilakukan oleh Maghfira dan Assyifa Amandinta Azzahra pada tahun 2020.  ]

Harapan untuk Masa Depan

Meskipun perjalanannya penuh liku, Safri Jambong tetap optimis menatap masa depan. Ia bercita-cita setelah lulus nanti bisa mendapatkan pekerjaan yang layak, membantu perekonomian keluarga, dan mungkin suatu saat nanti bisa membawa orang tuanya berjalan-jalan di Kota Malang yang ia cintai ini.

Perjuangannya adalah bukti nyata bahwa keterbatasan ekonomi bukanlah penghalang untuk meraih mimpi, asalkan ada tekad yang kuat dan usaha yang tak kenal putus asa. Kisah Safri Jambong adalah cerminan dari ribuan anak bangsa yang berjuang demi masa depan yang lebih baik, demi senyum bangga di wajah orang tua mereka.

Kesimpulan

Kisah Safri Jambong di Kota Malang adalah sebuah mozaik kecil dari perjuangan generasi muda Indonesia. Di tengah tantangan biaya hidup dan persaingan, semangat untuk berbakti kepada orang tua dan mengejar mimpi menjadi bahan bakar utama. Semoga kisah ini dapat menginspirasi kita semua untuk tidak pernah menyerah pada keadaan dan selalu menghargai setiap proses perjuangan.

Catatan: Artikel ini terinspirasi dari kisah nyata dengan beberapa penyesuaian untuk menjaga privasi. Untuk data spesifik mengenai biaya hidup atau studi terkait, pembaca dianjurkan merujuk pada sumber yang relevan.




Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mengejar Mimpi di Kota Malang : Kisah Safri Jambong Anak Dari Desa"

Posting Komentar